Akhir pekan bersama teman kantor, saya main ke Bukit Sanghyangdora, Leuwimunding, Majalengka. Tempat ini terkenal buat ngecamp. Tapi untuk sekedar hiking melihat keindahan alamnya juga bisa banget karena trek nya ga terlalu susah dilalui.
Bukit Sanghyangdora
Awalnya saya tau tempat ini dari teman kantor saya. Dia emang suka main jadi tau tempat-tempat keren di Majalengka. Setelah saya search di Instagram emang keren banget. Bukit Sanghyangdora ini terletak di Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.
The Trailhead
Kita sampai di parkiran Sanghyangdora sekitar jam 11 siang lebih. Di dekat tempat parkir ada mushola, toilet, kantin dan tempat istirahat. Kita mulai jalan kaki. Pas mau masuk, kita ngisi data dulu dan beli minuman di dekat situ. Untuk harga tiket parkir Rp. 5.000/motor dan harga tiket masuk Rp. 10.000/orang. Ini adalah harga untuk yang mau main/hiking aja bukan yang mau ngecamp.
The Hiking
Setelah pos satu, kami bertemu beberapa kelompok yang baru turun terdiri dari anak-anak cewe dan cowo (seumuran anak SMP) di dampingi para seniornya.
Pos 1 Bukit Sanghyangdora |
Di pos 2 saya melihat ada tempat peristirahatan dan kantin. Tempat ini di tengah-tengah hutan pinus. Sebenernya pengen istirahat tapi kami memutuskan untuk terus naik, takut kesorean dan turun hujan. Sebelumnya teman saya udah denger suara gemuruh guntur di kejauhan. Saya liat emang di bagian selatan langitnya udah gelap.
Tidak jauh setelah pos 2, kami bertemu akang dan teteh beserta anaknya yang berjualan di kantin pos 4 lagi turun. Si teteh nya menyarankan supaya nanti berteduh aja di kantin kalo hujan takut petir katanya. Sempet bingung karena kita ga bawa raincoat. Tapi kita memutuskan tetep lanjut.
Sebelum pos 3, kita melihat beberapa Monkey sedang loncat di antara pohon pinus. Kita juga mendengar suara macam-macam burung. Temen saya sampai pengen nyari sarang burung di sekitar situ.
Di pos 3 kita istirahat di bawah sebuah pohon yang banyak batu besarnya sambil menikmati view kota Leuwimunding. Di pos 3 view nya cukup luas dan di sekitaran terlihat banyak arang, sebuah pertanda banyak yang ngecamp juga disini. Angin sepoi-sepoi membuat kita ga pengen beranjak.
Sebuah tempat di pos 3 |
Teman saya di sekitaran pos 3 |
Kita lama juga berhenti di pos 3. Setelah merasa segar, kita melanjutkan perjalanan. Di pos 4 ternyata banyak bangunan kantin tapi pada tutup. Mungkin karena efek pandemi Covid-19 pengunjung nya sepi.
Tidak jauh dari pos 4 kita sampai ke puncak bukit Sanghyangdora. Well, view nya emang bagus banget. Di sebelah timur saya melihat gugusan perbukitan yang keren, dan di sebelah barat saya melihat hamparan rumah-rumah yang kalo malem, kayanya amazing banget pemandangan nya.
Puncak Bukit Sanghyangdora |
Kita ngga lama di puncak Bukit Sanghyangdora karena temen saya udah laper banget dan takut turun hujan. Di pos 2 kita istirahat sambil jajan mi goreng dan jus Mangga.
Conclusion
Buat yang mau cari referensi detail dan info waktu terbaik berkunjung ke Bukit Sanghyangdora, saya saranin buat menghubungi medsos Bukit Sanghyangdora. Saya ga sempet tanya-tanya ke petugas disana sih.
Menurut saya setelah mengamati geografis nya, liat Sunset dan Sunrise disini kayanya keren banget. Di tambah kalau malam pasti indah banget melihat hamparan lampu kota Leuwimunding.
Saya sempat menggunakan Google Fit ketika turun dari puncak Bukit Sanghyangdora. Ternyata jarak bolak-baliknya sekitar 4 km. Ketika naik kita menempuh waktu sekitar 2 jam, karena kita nyantai banget.
Dari puncak Bukit Sanghyangdora ke parkiran (Google Fit) |
- Sore yang hangat di tepi embung Cibeurut dan pemandangan gunung Ciremai yang indah.
- Sebuah desa yang sangat bersih dan rapih di Bali.
- Melihat Sunrise di Pantai Timur Pangandaran.
- Mempunyai view yang memanjakan mata serta membuat pikiran rileks.