Sehari sebelumnya, seorang teman mengajak saya main ke Panyaweuyan di hari Minggu. Saya bilang sekarang lagi PPKM Covid-19, Panyaweuyan mungkin tutup. Ga usah naik, main di jalan nya aja, katanya. Tapi hari minggu kebetulan dari pagi sampai siang saya ada kerjaan, jadi paling bisa keluar sehabis dzuhur. Dia bilang ga apa-apa, sekalian liat sunset.
Hari Minggu (25 Juli 2021) Sehabis Dzuhur
Saya ngasih kabar kalo saya udah beres. Dia kemudian menjemput saya dan kita berangkat. Pas di luar rumah udah kerasa sih cuacanya lagi bagus, langit biru dan udaranya adem (cerah dan adem). Padahal udah siang. Gilaa, mood booster banget, bawaan nya happy dan adventurous. Di perjalanan ternyata banyak muda mudi yang satu arah atau baru turun dari Panyaweuyan.
Sampai di Panyaweuyan saya ngerasa pangling sama suasananya. Panyaweuyan terus menerus berbenah. Panyaweuyan semakin indah. Di sebuah tempat di Panyaweuyan terlihat sedang dibangun sebuah bangunan yang cukup besar. Menurut informasi dari teman saya, katanya nanti akan jadi Mushola/Mesjid.
Di Panyaweuyan kita keliling dulu melihat-lihat suasana sambil foto-foto. Setelah itu kita istirahat dan ngopi di perempatan Panyaweuyan sambil nunggu sunset.
The Moment of Truth
Kurang lebih 1 jam kita ngopi sambil melihat pemandangan, muda mudi yang nongkrong dan muda mudi yang lalu lalang. Matahari udah turun menuju terbenam. Kita juga memutuskan turun sedikit untuk melihat view yang lebih jelas. Dan, oh my god! Sunset nya keren banget. Kita foto-foto dong. Tapi pas mau mengabadikan sunset baterai kamera abis, damn sial banget.
- Sore yang hangat di tepi embung Cibeurut dan pemandangan gunung Ciremai yang indah.
- Sebuah desa yang sangat bersih dan rapih di Bali.
- Melihat Sunrise di Pantai Timur Pangandaran.
- Mempunyai view yang memanjakan mata serta membuat pikiran rileks.