Malam telah tiba. Langit cerah berbintang, bulan bersinar teduh. Pikiranku mulai menerawang jauh ke atas sana, betapa indah dan misterius alam semesta ini. Tiap hari, Bulan dan Matahari seolah saling mengejar, memperlihatkan keajaibannya masing-masing. Bulan yang teduh tenang dan Matahari yang membuat kita melihat indahnya dunia.
Muqaddimah
170 miliar galaksi telah teramati, salah satu bukti bahwa teknologi manusia telah berkembang amat pesat, sekaligus membuktikan alam semesta sangatlah luas dan tak terbatas. Galaksi Bima Sakti atau Milky Way tempat Bumi beredar hanyalah satu titik kecil di alam semesta ini, dan mungkin Matahari pun hanyalah satu titik Bintang jika dilihat dari galaksi lain.
Hari berganti hari, zaman pun telah berubah. Di era internet ini informasi bisa didapat dengan cepat, termasuk informasi tentang alam semesta beserta isinya. Namun semakin banyak informasi didapat, semakin banyak pula pertanyaan yang muncul.
Sains & Teori Konspirasi
Banyak pertanyaan di benak saya tentang bagaimana cara kerja alam semesta ini, terutama Bumi yang kita tempati. Memang semuanya bisa di jelaskan dengan ilmu pengetahuan atau sains. Namun ketika banyak teori konspirasi yang mengaburkan ilmu pengetahuan yang telah kita yakini, apakah kita masih percaya dengan keyakinan kita itu?
Bumi Ini Bulat atau Datar?
Aristoteles adalah salah satu pemikir pertama yang mengajukan pendapat tentang Bumi bulat pada 330 SM. Menjelang awal Abad Pertengahan, pengetahuan bahwa Bumi itu bulat menyebar luas di seluruh Eropa.
Selain itu, dikisahkan pula di beberapa ayat Al-quran tentang bumi bulat. Salah satunya adalah ayat berikut ini yang melukiskan bumi dengan siang dan malamnya.
"Dan Dia-lah yang telah menciptakan siang dan malam, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS: al-Anbiyaa' [21]:33)
Di era modern ini tentu kita percaya kepada NASA. Mereka memiliki bukti tak terbantahkan bahwa bumi itu bulat, yaitu foto-foto yang tampak spektakuler dari luar angkasa. Seperti berikut ini.
Bumi bulat. (Unsplash) |
Namun kepercayaan saya tentang bumi bulat akhir-akhir ini agak kabur oleh para penganut teori bumi datar. Paham yang menganut bahwa Bumi berbentuk datar sebenarnya sudah tenggelam sejak ratusan tahun silam. Namun, teori itu muncul kembali seiring perkembangan zaman.
Di sebuah grup Facebook, saya pernah membaca bahwa Bumi ini datar dan dikelilingi oleh es seperti di kutub. Kutub utara dan selatan hanyalah salah satu tempat di ujung dunia ini yang di jadikan sebagai alat pencitraan untuk khalayak ramai. Yaitu sebagai pendukung teori bumi bulat.
Disebutkan kalau elit global menyembunyikan fakta bahwa ujung dunia atau ujung lautan di bumi ini sebenarnya adalah es. So, kesimpulan nya bumi ini datar dan di kelilingi es.
Kutub Utara, ujung dunia (Unsplash) |
Teori ini akhirnya menjadi andalan para penganut bumi datar dan mematahkan teori tentang air laut yang jatuh ke angkasa di ujung dunia yang selalu menjadi olok-olok dari para penganut bumi bulat untuk para penganut bumi datar.
Setelah dipikir-pikir teori lautan di dunia ini ujungnya adalah es seperti di kutub, agak masuk akal juga. Tapi peristiwa Matahari terbit di timur dan tenggelam di barat sudah jelas menandakan jika bumi ini bulat. Atau mungkinkah kita hanya hidup di sebagian kecil Bumi yang beku? Mungkinkah itu penyebab terjadinya siang dan malam?
Ada satu lagi yang di bahas di grup Facebook tersebut tentang kejanggalan bumi bulat, yaitu jika kita terbang terus ke timur maka kita akan datang ke tempat semula dari arah barat. Saya pun agak terpengaruh dan agak bingung juga sih. Seharusnya jawaban nya sederhana, yaitu karena Bumi ini bulat. Masalah looping ini juga mengingatkan saya kepada Ouroboros, sebuah simbol kuno yang menggambarkan ular atau naga memakan ekornya sendiri.
Simbol Ouroboros |
Ouroboros menggambarkan siklus abadi atau hidup tak terbatas. Sebuah konsep keabadian. What a coincidence!
Apakah menurut kalian teori Bumi bulat dan Ouroboros ada hubungan nya?
Pendaratan Di Bulan, Hoax?
Waktu kecil saya merasa bangga sekali dengan prestasi para Astronot yang sudah bisa ke luar angkasa dan mendarat di Bulan. Membaca kisahnya dan melihat foto para astronot nya saja saya sangat senang dan ingin sekali seperti mereka. Namun semuanya agak berubah ketika akhir-akhir ini saya membaca teori-teori konspirasi nya.
Neil Armstrong adalah orang pertama yang mendarat dan berjalan di bulan, kemudian menancapkan bendera Amerika di permukaan Bulan bersama Edwin E. "Buzz" Aldrin pada tahun 1969.
Tahun 1974, seseorang bernama Bill Kaysing menerbitkan sebuah buku berjudul We Never Went to the Moon: America's Thirty Billion Dollar Swindle. Isinya mengatakan bahwa Amerika telah memalsukan pendaratan di bulan. Hasil investigasinya didasarkan pada kejanggalan yang ada pada rekaman dan foto-foto yang dirilis oleh NASA. Dijelaskan bahwa NASA sebenarnya memalsukan pendaratan di Bulan, mereka sebenarnya membuat rekaman di studio.
Astronot Buzz Aldrin dan Neil Armstrong dalam pelatihan NASA dengan tiruan Bulan dan modul pendarat. (NASA) |
Teori konspirasi mengatakan bahwa film pendaratan di Bulan di buat menggunakan set yang sama seperti yang digunakan saat pelatihan.
Kemudian, fakta menunjukkan bahwa tidak ada angin di bulan. Namun pada sebuah foto, benderanya dapat berkibar.Bendera yang terlihat janggal. (NASA) |
Sebetulnya itu adalah cara NASA agar sebuah bendera dapat terlihat berkibar di sebuah foto. Mereka menginginkan sebuah foto yang heroik dengan bendera Amerika yang terlihat dengan jelas, jadi mereka memasang sebuah pipa horizontal kecil di atas tiang. Hal ini menyebabkan tiang bendera tersebut berbentuk huruf L terbalik. Bendera itu tertahan oleh pipa horizontal dan kerutan pada bendera menciptakan efek berkibar.
Rasanya saya tidak percaya kalau Astronot dan luar angkasa itu bohong. Saya percaya bahwa manusia pernah pergi ke bulan, kalau tidak untuk apa mereka mengeluarkan banyak pikiran, tenaga dan dana untuk meluncurkan Apollo 11, dan yang terbaru di tahun 2020 yaitu Falcon 9 buatan SpaceX yang menerbangkan astronot NASA ke ISS.
Satelit Mengorbit, Benarkah?
Satelit ada dua macam yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami contohnya adalah bulan yang mengorbit bumi. Satelit buatan contohnya adalah ISS atau International Space Station yang juga mengorbit bumi.
Apa itu orbit? Orbit pada dasarnya adalah lintasan. Jadi jika kita membicarakan orbit satelit, maka berarti sebuah jalur melingkar mengelilingi bumi yang akan dilewati satelit selama bertugas.
Satelit tetap berada pada orbitnya dan tidak jatuh merupakan kombinasi dari dua hal. Yang pertama adalah dia bergerak super cepat agar tidak jatuh, yang kedua adalah faktor ketinggian yang tepat agar gravitasi bumi menjadi minimal dan tidak ada gesekan dengan atmosfer ketika ia sedang melaju dengan kecepatan tinggi.
ISS. (techspot) |
Di sebuah blog saya pernah membaca analisa tentang ISS. Disebutkan bahwa ISS melintas dengan kecepatan 7,68 km perdetik, atau sekitar 26.600 km perjam di ketinggian 408 km di atas bumi. Tapi bagaimana mungkin satelit dengan kecepatan tinggi mempunyai bentuk yang tidak aerodinamis.
Kemudian banyak video yang menggambarkan astronotnya melayang layang di luar satelit. Bagaimana mungkin di luar satelit yang bergerak 26.600 km perjam astronot bisa santai melayang seperti itu?
Jawabannya adalah karena di luar angkasa tidak ada angin serta gravitasi yang lemah. Semakin tinggi, hambatan-hambatan di udara juga akan semakin kecil.
Luar Angkasa & Film
Pernahkah kalian melihat video para astronot di luar angkasa sedang melakukan tugasnya. Kemudian pernahkah kalian melihat film Interstellar atau Gravity? Kenapa ada kemiripan disana, suasana luar angkasa dan para astronotnya terlihat begitu nyata dan sama. Apakah mereka menggunakan teknologi yang sama? Selain properti, saya cukup tau kalau industri film menggunakan spesial efek yang disebut CGI (Computer-Generated Imagery) untuk membuat hal yang mustahil terlihat seperti nyata di film.
Scene film Gravity, seakan nyata seperti di video dan gambar NASA. |
Tapi sepertinya tidak mungkin jika NASA berbohong pada kita dengan menggunakan CGI untuk membuat suasana luar angkasa atau alam semesta. Mereka jelas mempunyai teknologi dan satelit tercanggih untuk eksplorasi luar angkasa serta teleskop terkuat di dunia untuk memotret sampai ribuan tahun cahaya jauhnya.
Conclusion
Akan tetapi benarkah segala hal yang kita yakini selama ini adalah benar adanya? Apakah selama ini informasi yang disajikan kepada kita semua adalah benar sesuai kenyataan yang ada? Ataukah semua itu hanya sebuah rekayasa demi kepentingan kelompok tertentu saja? Pertanyaan dan fakta tersebut menggambarkan bahwa pikiran dan kehidupan manusia pun sebenarnya penuh dengan misteri.
Setidaknya dengan adanya pro kontra dapat membuat kita mengkaji ulang berbagai informasi yang sudah ditanamkan ke dalam otak kita. Yang mana informasi itu akhirnya menjadi sebuah sugesti hipnotis yang kita yakini di dalam pikiran kita.